Wanita-wanita nelayan mempunyai potensi sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat pantai. Persentase wanita yang lebih besar daripada laki-laki merupakan potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, di mana posisi perempuan yang selama ini hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga ditingkatkan sebagai pencari nafkah.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peranan wanita dalam mendukung pendapatan masyarakat nelayan di pesisir pantai utara khususnya di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Penelitian ini dilakukan di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dengan spesifikasi pada perkampungan nelayan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui kuesioner/wawancara mendalam dengan 33 responden wanita nelayan (hanya diambil 28 orang karena 5 orang sudah menjanda), dengan ketentuan wanita tersebut sudah berkeluarga (istri nelayan) dan bekerja disektor perikanan. Data primer didukung dengan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, di mana untuk selanjutnya data diolah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Wanita nelayan merupakan potensi besar yang terlupakan. Jumlah wanita yang lebih besar daripada laki-laki di Desa Tasikagung ternyata berbanding terbalik dengan perannya dalam perekonomian. Wanita usia produktif lebih banyak menganggur daripada turut serta dalam kegiatan produktif, sehingga bukan tidak mungkin wanita hanya akan menjadi beban pembangunan. Keengganan wanita nelayan untuk masuk dalam kegiatan produktif antara lain disebabkan oleh budaya masyarakatnya yang masih melarang wanita untuk bekerja. Bagi mereka wanita hanya bertugas di dapur dan mengurus anak-anak. Namun seiring dengan tekanan ekonomi yang semakin berat wanita semakin terdorong untuk meringankan beban keluarganya, sehingga mereka ikut serta dalam kegiatan produktif.
Hasil yang didapat dari penelitian ini, bahwa bekerja di pasar tenaga kerja dilakukan istri nelayan sebagai pekerjaan sampingan sekaligus untuk menambah penghasilan guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang merupakan salah satu desa nelayan di pesisir pantura Jawa Tengah yang memiliki potensi besar di bidang perikanan, namun istri nelayan yang berperan serta dalam usaha produktif di bidang perikanan masih belum terlalu banyak. Kurang lebih ada 28 orang wanita nelayan yang bekerja di sektor perikanan dan hanya 10% yang mempunyai usaha pengolahan sendiri sedangkan yang lainnya hanya bekerja sebagai buruh dalam usaha pengolahan ikan. Sedangkan kontribusi wanita nelayan yang bekerja di sektor perikanan khususnya buruh pengolah ikan baik pemindangan, pengeringan maupun pembuatan kerupuk pada kenyataannya cukup besar. Hal ini terbukti dari persentase rata-rata kontribusi wanita nelayan dalam pendapatan keluarga 38,14 %-43,47%.
Keikursertaan wanita nelayan dalam kegiatan produktif di bidang perikanan bisa dibilang masih minim. Dibandingkan dengan desa pantai lainnya, peran wanita di Tasikagung masih tergolong rendah. Hanya sedikit wanita yang terjun dalam kegiatan produktif di sektor perikanan.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah pemberian ketrampilan untuk berwirausaha, pemberian modal usaha, pemahaman tentang pentingnya pemberdayaan wanita nelayan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui realisasi Kawasan Bahari Terpadu (KBT), serta pengadaan alat yang inovatif untuk pengembangan usaha.
Oleh: Astrid Ekaningdyah (Skripsi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Tahun 2005)
Gambar: Suara Merdeka