Mungkin banyak orang yang tahu atau bahkan tidak tahu sama sekali bahwa seorang sastrawan terkemuka di Indonesia, Budi Darma, adalah orang Rembang. Saya termasuk orang yang terlambat mengetahui bahwa Budi Darma itu asli Rembang. Saya justru mengenal beliau saat saya menjalani perkuliahan dan di minta oleh dosen saya latihan membuat proposal qualitative research tentang seorang penulis ternama Budi Darma. Dari situ kemudian terkejut karena ternyata ada satu lagi putra Rembang yang eksis di bumi Indonesia ini. Bapak Budi Darma sekarang ini menjadi guru besar sastra di UNESA Universitas Negeri Surabaya.
Beliau ini adalah seorang penulis yang sangat produktif. Banyak sekali tulisan tulisannya yang telah berhasil melewati mesin cetak banyak penerbit di negeri Indonesia tercinta ini dan kemudian sampai pada tangan tangan para pembaca yang kemudian buah buah pemikirannya pun mewarnai pengetahuan masyarakat negeri ini. Bagi anda yang penasaran ingin melihat buku buku tulisan Budi Darma, bisa mengunjungi situs dari link berikut ini : http://www.goodreads.com/author/show/669979.Budi_Darma
Hal yang kemudian bagi kita para generasi Rembang adalah, bahwa ternyata sebenarnya kita orang Rembang ini mempunyai posisi yang sangat berpengaruh di negeri ini. Sayangnya kita tidak menyadarinya sehingga banyak sekali dari saudara kita di Rembang ini yang terlena dengan segala problematika di kota Rembang.
Jika harus dikisahkan dan ditorehkan ke dalam tulisan, maka cerita cerita dari Rembang tentunya sarat akan filosofi yang begitu agung. Coba lihat saja sejarah kota lasem, kragan, dan lain sebainya. Kalau kita mau menggalinya, sebuah kisah besarpun akan dapat kita hasilkan. Misalnya saja kisah dari kita tua yang ada di Klenteng Lasem, dan kitab tentang Jawa Dwipa yang mengisahkan bahwa Pandangan adalah desa tua yang ada jauh sebalum adanya wilayah Tuban, Lamongan, Gresik dan sekitarnya karena saat itu wilayah tersebut masih berupa lautan sebelum kemudian pengunungan Kendeng Kidul meledak (gunung argo puro).
Paragaraf diatas hanyalah contoh kecil saja. Maka, mari para generasi Rembang, marilah kita gali potensi Rembang sebanyak mungkin dan semaksimal mungkin. Kita tidak bisa terpuruk terlalu lama oleh permasalahan permasalahan sosial mulai dari kemiskinan hingga politik pemerintah yang semakin tak dapat dikendalikan. Semoga tulisan singkat ini bisa jadi pemicu kobaran semangat warga Rembang, khusunya Blogger Rembang.
Ada sastrawan besar ternyata Rembang 😎 . Mantap mas, ditunggu postingan-postingan selanjutnya 😆
sip mas.. ojo kuwatir.. tak bek i ntar nih blog.. ha ha… 😀
Baru tahu kalau ada guru besar sastra dari Rembang. Nanti akan aku coba tanyakan temanku yang kini menjadi dosen di UNESA (Universitas Negeri Surabaya). Terima kasih infonya Mas Aliv.
silakan dicheck mas.. ha ha ah.. tuh postingannya kok tentang printing and design, ada unsur promo nya tuh.. hati hati ntar dimarahi admin lho.. wkwkkk
gak papa mas itu di blog sendiri kok bukan di blog komunitas ini. mas banner gerbang di pasang di blog nya dong nanti feed blog mas tak pasang di blog ini. suwun
ok.. boss.. segera saya pasang
sip mas pak budi lahir 25 april 1937,karya yang paling oke antologi cerpen Kritikus Adinan,